
JAKARTA - Pasar smartphone global kembali diramaikan oleh gebrakan baru Huawei. Setelah sempat tertekan akibat sanksi Amerika Serikat pada 2020, raksasa teknologi asal Tiongkok itu kini menunjukkan tajinya dengan meluncurkan Huawei Mate XT, ponsel lipat tiga (trifold) yang langsung menarik perhatian dunia. Bukan sekadar perangkat komunikasi, produk ini diposisikan Huawei sebagai perangkat produktivitas dengan pengalaman mirip PC, sekaligus simbol kembalinya inovasi mereka ke panggung utama.
Berbeda dengan ponsel lipat konvensional yang hanya memiliki satu engsel, Mate XT dirancang dengan dua engsel yang memungkinkan layar dilipat pada dua titik berbeda. Ketika dibuka penuh, perangkat ini berubah menjadi layar luas menyerupai tablet, memberikan ruang kerja yang lebih lega bagi pengguna yang membutuhkan performa multitasking.
Harga dan Ketersediaan
Baca Juga
Huawei membanderol Mate XT mulai dari 17.999 yuan (sekitar USD 2.520) hingga 21.999 yuan untuk varian dengan memori terbesar. Harga yang tinggi ini menempatkannya di jajaran ponsel pintar paling premium saat ini. Namun, dengan segmentasi pasar yang menyasar pengguna profesional dan pecinta teknologi mutakhir, banderol tersebut masih dianggap relevan.
Perangkat ini bukan yang pertama dalam sejarah Huawei. Tahun lalu, mereka memperkenalkan seri Mate XT generasi awal yang sempat debut di Tiongkok sebelum merambah pasar internasional. Kini, generasi terbarunya hadir dengan peningkatan spesifikasi dan strategi penjualan yang lebih agresif.
Strategi Pasar Huawei
Bagi Huawei, Mate XT bukan hanya tentang inovasi hardware, tetapi juga strategi mempertahankan momentum di pasar domestik. Sejak akhir 2023, posisi Huawei di Tiongkok terus menguat. Counterpoint Research mencatat, pangsa pasar Huawei melonjak menjadi 18% pada kuartal kedua 2025, naik dari 15% pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Lebih mencolok lagi, di kategori ponsel lipat Tiongkok, Huawei mendominasi dengan pangsa pasar 75%, menurut International Data Corporation (IDC). IDC juga melaporkan bahwa hingga akhir kuartal kedua 2025, Huawei telah menjual 470.000 unit Mate XT, menghasilkan pendapatan lebih dari USD 1,3 miliar.
Francisco Jeronimo, Wakil Presiden divisi perangkat di IDC, menyebut performa tersebut mengesankan. “Performanya cukup kuat mengingat ini adalah salah satu ponsel pintar termahal yang tersedia dan ini menunjukkan adanya permintaan untuk sesuatu yang inovatif,” ungkapnya.
Inovasi sebagai Kunci
Keberhasilan Mate XT juga menjadi bukti bahwa Huawei masih mampu menghadirkan inovasi meski menghadapi keterbatasan. Setelah sanksi AS memutus akses terhadap perangkat lunak dan cip utama pada 2020, Huawei membangun ekosistemnya sendiri. Kini, mereka mengandalkan HarmonyOS 5.1, sistem operasi buatan internal, sekaligus memanfaatkan cip buatan Tiongkok untuk menopang perangkat flagship ini.
Langkah ini sekaligus menunjukkan kemandirian Huawei dalam ekosistem teknologi, meski pangsa pasarnya di luar Tiongkok masih relatif kecil akibat regulasi dan hambatan distribusi.
Fitur Unggulan Mate XT
Huawei Mate XT hadir sebagai perangkat berorientasi produktivitas. Dengan layar besar dari desain trifold, pengguna bisa membuka beberapa aplikasi sekaligus, menumpuk, mengubah ukuran, hingga memindahkan jendela layaknya di PC. Hal ini menjadikan perangkat lebih dari sekadar ponsel, melainkan alat kerja portabel untuk profesional maupun kreator konten.
Untuk daya tahan, perangkat dibekali baterai 5.600 mAh—kapasitas yang besar untuk kategori smartphone lipat. Baterai ini memastikan perangkat dapat menopang aktivitas intensif seperti video conference, multitasking aplikasi, atau penggunaan multimedia tanpa cepat kehabisan daya.
Huawei juga menyediakan perangkat ini dalam empat pilihan warna, memberi opsi bagi pengguna yang mengutamakan personalisasi.
Strategi Layanan dan Penjualan
Selain spesifikasi, Huawei juga memperkuat daya tarik Mate XT dengan penawaran purna jual. Pembeli mendapat diskon minimal 50% untuk penggantian layar, salah satu komponen paling rentan di perangkat lipat. Tak hanya itu, tersedia pula dua kali janji temu gratis untuk servis di rumah atau lokasi pilihan, layanan yang menambah kenyamanan konsumen.
Langkah ini memperlihatkan keseriusan Huawei dalam menjaga loyalitas pelanggan, sekaligus mengurangi keraguan calon pembeli terhadap ketahanan perangkat lipat tiga yang masih relatif baru.
Posisi Huawei di Pasar Global
Meski sukses besar di Tiongkok, Huawei masih menghadapi tantangan di pasar global. Hambatan regulasi membuat ekspansi tidak semulus kompetitor seperti Apple atau Samsung. Namun, di segmen ponsel lipat, Huawei justru menjadi pionir dengan konsep trifold yang belum dimiliki pemain besar lainnya.
Bagi Huawei, Mate XT tidak hanya soal menjual perangkat mahal, tetapi juga menunjukkan kepemimpinan dalam inovasi desain dan teknologi. Inovasi ini penting untuk menjaga relevansi merek di tengah persaingan ketat industri smartphone.
Huawei Mate XT hadir bukan sekadar ponsel lipat, melainkan representasi ambisi perusahaan untuk memimpin tren masa depan. Dengan desain trifold, layar luas, baterai jumbo, serta sistem operasi buatan sendiri, perangkat ini menegaskan bahwa Huawei masih mampu berinovasi di tengah keterbatasan.
Banderol harga tinggi tidak menyurutkan minat pasar, terbukti dari penjualan ratusan ribu unit dan dominasi di segmen lipat di Tiongkok. Dengan layanan purna jual yang menarik dan pendekatan produktivitas, Mate XT menjadi lebih dari sekadar smartphone premium—ia adalah simbol kebangkitan Huawei.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Mitsubishi Destinator: SUV 7 Penumpang Bertenaga dengan Efisiensi Tinggi
- Selasa, 09 September 2025
Berita Lainnya
Jadwal KA Prameks Jogja Kutoarjo, Pilihan Hemat Kereta Api Harian
- Selasa, 09 September 2025
8 Pilihan Mobil Listrik 2025 dengan Sunroof, Modern dan Terjangkau
- Selasa, 09 September 2025
Terpopuler
1.
Cara Daftar TJ Card dan Jakcard Combo Gratis Naik Transjakarta
- 09 September 2025
2.
Trans Jogja Tambah Halte Baru, Akses Makin Mudah
- 09 September 2025
3.
Cara Mudah Pesan Tiket Bus Sinar Jaya ke Pantai Jogja
- 09 September 2025
4.
DAMRI Layani Rute Bengkulu Seluma, Transportasi Praktis Terjangkau
- 09 September 2025
5.
Trans Padang Koridor 2 Kini Tersambung hingga Perbatasan Painan
- 09 September 2025