Teknologi Paling Canggih, PLN Gandeng Perusahaan Tier-1 untuk Produksi Solar Panel

Teknologi Paling Canggih, PLN Gandeng Perusahaan Tier-1 untuk Produksi Solar Panel
Solar Panel PLN Indonesia Power

JAKARTA—PLN Indonesia Power Renewables nyatakan siap berkolaborasi untuk produksi sel dan panel surya di Indonesia.

Perusahaan gabungan antara PLN Indonesia Power Renewables dengan PT Trina Daya Agra Energy (TDAE) saat ini sedang melakukan pembangunan Pabrik Sel dan Panel Surya terbesar di Indonesia tengah dilakukan di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah.

“Baru-baru ini, perusahaan meneken kontrak shareholders agreement joint venture dengan Trina Solar, Sinar Mas, dan Agra Surya Energi,” kata Edwin Nugraha Putra.

Baca Juga

Kuliner UMKM Binaan PLN Laris Manis di Gelaran Electricity Connect 2024, Omzet Melonjak Ratusan Persen

Edwin berharap kolaborasi dalam transisi energi ini bisa menjadi kunci utama sebagai upaya menyelamatkan bumi dari perubahan iklim.

Untuk melakukan transisi energi. kata dia, tentunya PLN membutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak baik dari sisi kebijakan, teknologi, inovasi, dan investasi, karena masalah iklim merupakan permasalahan global.

Lebih lanjut, Edwin akan memberikan upaya terbaiknya dalam perusahaan joint venture tersebut, yang sejalan dengan potensi energi surya di Indonesia yang sangat besar mencapai 207 Gigawatt (GW).

”Dengan cara seperti ini kolaborasi akan berlangsung jangka panjang dalam upaya mengembangkan industri EBT dalam negeri. Hal ini juga akan mampu meningkatkan perekonomian Indonesia, sekaligus membangun kapasitas nasional,” lanjut Edwin.

Guna mencapai target produksi sebesar 1 Gigawatt Peak (GWP), Edwin juga menjelaskan mereka akan menggunakan teknologi TOPCon (Tunnel Oxide Passivated Contact) yang belum ada di industri Solar PV dalam negeri. Teknologi termutakhir ini akan membuat kinerja panel surya lebih efisien, dari rata-rata 20% menjadi 28,7%.

Chairman Trina Solar Gao Jifan menyampaikan bahwa karbon netral bukanlah semata masalah ekonomi, melainkan juga untuk masa depan yang lebih baik, yang sejalan dengan visi China dan Indonesia dalam menargetkan Net Zero Emission 2060.

“Dan acara hari ini adalah tonggak dimulainya aksi kita. Sangatlah berarti jika hal ini dilakukan di Indonesia. Karena Indonesia mempunyai potensi yang besar, di mana Indonesia diprediksi akan menjadi lima besar perekonomian di dunia di masa depan,” jelas Gao Jifan.

Potensi tersebut didukung oleh lokasi Indonesia yang strategis serta pemangku kepentingan yang dinilainya sangat mendukung iklim usaha di Indonesia.

Board Member Sinar Mas Group Franky Oesman Widjaja juga menilai upaya kolaborasi ini sangat penting dilakukan, dan bisa menjadi langkah yang sangat progresif untuk mengakselerasi energi terbarukan.

“Kami di sini untuk mendukung proyek kemitraan ini, dan proyek yang kita lakukan ini punya banyak ruang untuk dikembangkan,” tutup Franky.

Redaksi

Redaksi

Icon.energika.idadalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Kementerian BUMN Laporkan Pendapatan Negara dari Deviden BUMN Tercapai 100 Persen

Kementerian BUMN Laporkan Pendapatan Negara dari Deviden BUMN Tercapai 100 Persen

Rampungkan Pembangunan SUTT 150 kV Lubuk Linggau-Tebing Tinggi, PLN Perkuat Sistem Kelistrikan Sumsel

Rampungkan Pembangunan SUTT 150 kV Lubuk Linggau-Tebing Tinggi, PLN Perkuat Sistem Kelistrikan Sumsel

Di Electricity Connect 2024, Komut PLN Jabarkan Strategi Jitu Tarik Investasi Hijau untuk Transisi Energi

Di Electricity Connect 2024, Komut PLN Jabarkan Strategi Jitu Tarik Investasi Hijau untuk Transisi Energi

PLN Gelar Bazar UMKM di Sarinah, Suguhkan Pesona Timur Indonesia

PLN Gelar Bazar UMKM di Sarinah, Suguhkan Pesona Timur Indonesia

Percepat Sistem Digitalisasi Telekomunikasi, PLN Icon Plus Tingkatkan Infrastruktur untuk Pelayanan Pelanggan

Percepat Sistem Digitalisasi Telekomunikasi, PLN Icon Plus Tingkatkan Infrastruktur untuk Pelayanan Pelanggan